Portalbaraya.com – Kekalahan telak yang dialami Timnas Indonesia U-17 dari Korea Utara pada perempat final Piala Asia U-17 2025 mengundang perhatian luas, termasuk dari media internasional.
Dalam laga yang berlangsung di King Abdullah Sports City Hall, Senin (14/4/2025) malam WIB, skuad Garuda Muda harus mengakui keunggulan Korea Utara dengan skor mencolok 0-6.
Kekalahan tersebut menjadi satu-satunya kekalahan yang dialami Timnas Indonesia selama turnamen.
Sebelumnya, tim asuhan Bima Sakti tampil impresif di fase grup dengan mencatat kemenangan atas Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0).
Namun, sorotan datang bukan hanya dari hasil pertandingan. Media asal Korea Selatan, Nate.com, melontarkan dugaan kejanggalan terhadap skuad Korea Utara, terutama terkait kondisi fisik para pemain mereka.
Dalam laporan yang terbit pada Sabtu (12/4/2025), media tersebut mempertanyakan apakah para pemain Korea Utara benar-benar berusia di bawah 17 tahun.
“Korut memiliki kondisi fisik dan penampilan yang membuat orang sulit percaya bahwa mereka adalah pemain di bawah 17 tahun,” tulis Nate.com. Media itu juga menyoroti stamina luar biasa para pemain Korut yang nyaris tak menunjukkan kelelahan selama 90 menit pertandingan.
Kekuatan fisik tersebut disebut menjadi kunci keberhasilan Korea Utara melaju ke semifinal sebagai tim paling produktif sejauh ini, dengan total 12 gol dari babak grup hingga perempat final.
Saat menghadapi Indonesia, enam gol mereka dicetak oleh enam pemain berbeda: Choe Song-hun, Kim Yu-jin, Ri Kyong-bong, Kim Tae-guk, Ri Kang-rim, dan Pak Ju-won.
Korea Utara memang dikenal sebagai tim kuat di ajang usia muda. Mereka pernah meraih gelar juara Piala Asia U-17 sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2010 dan 2014.
Di level dunia, Chollima muda juga pernah lima kali tampil di Piala Dunia U-17, termasuk menembus perempat final pada edisi 2005 sebelum dihentikan Brasil.
Munculnya dugaan terkait usia pemain Korea Utara menambah daftar panjang kontroversi yang kerap mengiringi turnamen usia muda, dan menjadi tantangan tersendiri bagi AFC dalam menjaga integritas kompetisi.