Portalbaraya.com – Di tengah ramainya hastag kabur aja dulu yang mengarakan orang-orang ke luar negeri.
Justru di luar negeri beberapa negara bagian Asia tengah mengalami krisis pangan.
Per 27 Februari 2025, krisis pangan terus berdampak signifikan di Jepang, Malaysia, dan Filipina.
Baca Juga: Kerja Lebih Santai tapi Efisien! BKN Terapkan WFA & Aturan Sudah Mulai di Februari 2025
Jepang
Pemerintah Jepang telah melepaskan 210.000 ton beras dari cadangan darurat sebesar satu juta ton untuk mengatasi lonjakan harga yang mencapai 82% dalam setahun, dari ¥2.023 menjadi ¥3.688 per kilogram.
Filipina
Sejak awal Februari 2025, Filipina menetapkan status darurat ketahanan pangan setelah inflasi harga beras mencapai 24,4%, tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Ketergantungan pada impor membuat negara ini rentan terhadap gangguan pasokan global.
Malaysia
Malaysia menghadapi keresahan sosial akibat krisis pangan, dengan protes warga yang menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi krisis dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Indonesia
Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa Indonesia berada dalam posisi aman terkait ketahanan pangan.
Namun, ia menekankan pentingnya percepatan swasembada beras dan penguatan cadangan pangan nasional untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan global.
Baca Juga: Mager Bangun Sahur? Ini Cara Cerdas Biar Sahur Tetap On Time Tanpa Drama
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 menunjukkan harga beras medium di Indonesia stabil di kisaran Rp13.000-Rp14.000 per kilogram, lebih rendah dibanding puncak harga 2024 yang mencapai Rp16.000 per kilogram.
Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan lebih dari 864 juta orang di dunia mengalami kerawanan pangan parah pada 2024, dengan Asia dan Afrika sebagai wilayah terdampak utama.
Perubahan iklim, konflik, dan ketidakstabilan ekonomi disebut sebagai pemicu utama.
Situasi ini menjadi peringatan bagi negara-negara yang bergantung pada impor pangan untuk memperkuat produksi dalam negeri dan memastikan ketahanan pangan jangka panjang.